Selasa, 29 Desember 2015

Cerita: Kuburan Cinta Di Hati Tito

Tito merupakan sosok pemuda yang sederhana,lahir dari keluarga yang sederhana dan dibesarkan di lingkungan yang sederhana pula.Sikapnya yang ramah membuat hampir semua orang-orang disekitar menyukainya.

Selain ramah Tito juga ringan tangan dan aktif diberbagai kegiatan sosial,dia dipercaya menjadi seorang pengurus di hampir setiap organisasi yang ada di wilayahnya,baik itu organisasi pemuda,organisasi masyarakat maupun keagamaan.

Namun di balik sikap ramah dan keaktifannya di berbagai kegiatan,ada satu hal yang tersembunyi di hati Tito dan mungkin tak ada orang lain yang tau selain dirinya.
Kuburan Cinta... mungkin itu istilah yang tepat untuk menggambarkan tempat Tito menenggelamkan perasaan cintanya.

Nuri adalah teman masa kecil Tito,di masa kecilnya hampir setiap hari mereka bermain bersama. Saat masih sekolah TK,di setiap pulang sekolah Nuri akan selalu berhenti dirumah Tito dan bermain dengan Tito sampai kakek atau nenek Nuri menjemput dan mengajak Nuri pulang kerumahnya.

Salah satu permainan yang di sukai Nuri adalah Holahop. Nuri sangat lincah bermain Holahop hingga pada satu kesempatan dia di tampilkan di suatu acara di Balai Desa.
Sebagai teman baiknya tentu saja Tito tak ingin ketinggalan menyaksikan penampilan Nuri di panggung,Tito bersama ayahnya pun berangkat ke Balai Desa.

Tito benar-benar bahagia melihat Nuri berada di atas panggung,meski ada rasa kasihan melihat Nuri yang sudah terlihat mengantuk harus berputar-putar memainkan Holahopnya,demikian juga dengan Tito,karena memang malam telah larut Tito-pun mengantuk dan itu juga mungkin yang membuat ayah Tito mengajak Tito pulang.

Tito masih ingin melihat Nuri dan berharap pulang bersama Nuri,tapi apa daya Tito tak kuasa menolak ajakan ayahnya. Di tengah perjalanan ada sesal di hati Tito,seperti ada sesuatu yang tak ingin dia tinggalkan,dan itu adalah Nuri.
Tito menyesal karena meninggalkan Nuri,dan itulah kali pertama Tito merasa tak ingin jauh dari Nuri,ingin selalu bertemu dan tak ingin kehilangan Nuri.

Hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasa,hingga suatu waktu Tito mendengar keluarga Nuri akan pindah rumah,dan itu membuat hati Tito benar-benar sedih karena Tito tau hari-hari kebersamaannya dengan Nuri akan segera berakhir.

Meski satu sekolah Tito dan Nuri berbeda kelas,Nuri adik kelas Tito dan keadaan itu membuat mereka tak lagi bisa bermain bersama,hanya sekedar menyapa saat jam istirahat belajar. Satu yang tak berubah di diri Tito,perhatiannya terhadap Nuri tak pernah berkurang.

Menginjak masa sekolah menengah komunikasi sudah benar-benar jarang terjadi,sekolah mereka terpisah jauh,hanya sesekali mereka bertemu dan saling sapa dan itu hanya saat Nuri datang mengunjungi neneknya. Sapaan kecil dan senyuman dari Nuri sudah cukup membuat hati Tito bahagia,dan itu adalah saat-saat yang di rindukan Tito.

Suatu hari Tito mendengar kabar kalau Nuri berpacaran dengan seseorang bernama Marki, Marki teman Tito juga tapi dia satu sekolah dengan Nuri. Dada Tito seperti terguncang,pikirannya gelisah dan hatinya merasa perih. Ada sedih,marah dan cemburu di hati Tito,dan ini menjadi saat yang kedua kalinya Tito merasa kehilangan Nuri.

Setelah lulus sekolah menengah Tito tak lagi melanjutkan sekolah,dia memilih merantau ke Jakarta demi membantu orang tua. Di Jakarta Tito menjalin hubungan dengan dengan seorang gadis,namun tak bertahan lama karena Tito merasa gadis itu tak mampu menghapus senyum Nuri di hatinya.

Dari satu gadis ke gadis lain Tito coba tuk tambatkan hatinya namun tak satupun dari meraka mampu menggantikan posisi Nuri di hatinya. dan akhirnya Tito sadar bahwa perasaannya terhadap Nuri bukanlah perasaan sebagai teman biasa,Tito sadar dia telah jatuh cinta pada Nuri dan Nuri adalah cinta pertama buat Tito.

Tiga tahun berlalu dan Tito kembali kekampung halaman,Tito ingin bertemu langsung dan mengutarakan perasaannya terhadap Nuri tapi Tito sadar, keadaan tak lagi sama,siapa dia dan siapa Nuri sekarang. Orang tua Nuri usahawan yang sukses dan kaya,sedang Tito setelah belum lama ayahnya meninggal dia harus menjadi tulang punggung bagi ibu dan adik-adiknya.

Tito memilih untuk memendam perasaannya dan meski dia menjalin hubungan dekat dengan gadis lain,Tito tak pernah menyatakan cinta karena dia tau cintanya hanya pada Nuri.
Saat perasaannya sudah tak terbendung lagi Tito mulai membuat surat tanpa nama yang dititipkan kepada teman untuk di sampaikan pada Nuri.

Melalui surat-surat tanpa nama itu Tito curahkan setiap detil perasaannya terhadap Nuri, dan Tito tau hal seperti  itu pastilah teror buat Nuri,bagi Tito jauh lebih baik Nuri tidak mengetahui perasaannya dari pada nantinya Nuri berhadapan dengan pilihan yang membuatnya serba salah.

Tito sadar cintanya ibarat hanya bertepuk sebelah tangan,Nuri tidak mencintainya dan perasaan Nuri kepadanya hanyalah sebatas teman masa kecil. Itulah yang membuat Tito tak ingin mengungkap jati dirinya,dan jika itu di lakukan maka Nuri menghadapi dua pilihan antara menerima tapi tak mencintai dan menolak tapi takut menyakiti. Dan Tito tak ingin itu di hadapi Nuri.

Menjelang millenium baru hati Tito semakin gundah,dia merasa telah terus membohongi dirinya sendiri dan juga tak jujur terhadap Nuri. Hingga akhirnya dia membuat keputusan,"Millenium baru dirikupun harus menjadi diri yang baru." kata hati Tito.

Pada akhirnya Tito berterus terang tentang segalanya terhadap Nuri dan dia juga meminta maaf atas apa yang telah di lakukannya terhadap Nuri,dan Nuri bilang dia sama sekali tidak marah dan memaafkan Tito,dan Nuri juga minta maaf karena dia tidak bisa menerima cinta Tito karena ada cinta lain yang telah mengisi hatinya.
"kamu terlambat Tito... maaf yaa ! tapi terima kasih ya atas kebesaran dan ketulusan cintamu padaku..." Itulah kata-kata penutup Nuri yang terngiang di telinga Tito.

Penolakan Nuri tak membuat Tito patah hati,justru Tito merasa bahagia karenanya. Bagi Tito kebahagian Nuri adalah kebahagiaannya,dan hati Tito mengatakan kebahagiaan Nuri adalah dengan tidak bersamanya karena dia merasa tak kan pernah mampu membahagiakan Nuri. Dan,cinta tak harus memiliki...

Meski demikian,berat bagi Tito tuk melupakan Nuri. Sedekat apapun dia dengan seorang gadis,tak ada seorangpun di antaranya mampu menyingkirkan Nuri dari hatinya. Tapi Tito tetap berusaha dan terus berusaha,sedikit demi sedikit dia mulai menenggelamkan perasaannya dan mengubur dalam-dalam cintanya terhadap Nuri.

Dan Tito berjanji dalam hati dia tak akan pernah berharap lagi cinta Nuri,Nuri akan bahagia tanpanya. Biarlah cinta Nuri terkubur jauh di relung hatinya,dan biarlah senyum manis Nuri menjadi penghias nisan di kuburan cintanya.
Ya ! kuburan cinta di hatinya...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar